Kampung halaman rumahku.
Tiada senandung dalam belai waktu.
Ruangmu hilang ketika aku tengah keram.
Duniaku kini sepi.
Ku tatap dinding yang baru.
Sesekali terngiang.
Sekelilingmu terbayang.
Inginku berjumpa rumah yang dulu.
Udara kota di pagi hari.
Menyapa ribuan jiwa yang masih terlelap.
Hening di ruang dingin.
Memaksaku tuk mengingat ruang yang dulu.
Ku rindu kampung rumah yang dulu.
Saatku buka jendela.
Kekupu membentangkan sayapnya yang lucu.
Suasana semakin merindu.
Saatku buka pintu rumah yang baru.
Udara menolak tuk menyapa.
Sesaki rongga dada.
Tentang rindu, kampung halaman yang dulu.
Andai bisaku tinggalkan tempat ini.
Andai mampuku telantarkan saja ruang ini.
Akanku coba lakukan.
Meski separuh duniaku lumpuh.
Telahku tinggakan sejuta kisah.
Pada lembaran rumah yang dulu.
Suasana yang kini sunyi.
Meski waktu begitu labil menghapus jejak kerinduan.
Debu-debu jendelamu kan membungkusnya dengan perlahan.
Menjadi kunang-kunang kesepian.
Selamat tinggal kampung halaman yang dulu.
Untuk jejak kita yang telah mati.
Ku biarkan saja tinta, menyimpanmu dalam kenangan.
Didik Hartono
Mahasiswa Prodi KPI IAIH Pancor
,
Pancor 11 Januari 2023
