Notification

×

Iklan

Iklan

Puisi: Ayah

Senin, 23 Januari 2023 | Januari 23, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-01-31T02:33:15Z


Rawi belum menyingsing.

Hari masih gelap gulita.

Langkah kaki yang terdengar.

Bergegas pergi dengan cepat.


Disaat anggota rumah masih berdiam diri.

Kau sudah beranjak pergi.

Untuk mencari sesuap nasi.

Entah di mana kau akan mencari.


Kau berjalan menelusuri hari.

Terik matahari tak kau peduli.

Keringat yang bercucuran sebagai saksi.

Perjuanganmu yang tiada henti pada anak-anakmu ini.


Ayah.

Kau mengajarkanku pahitnya perjuangan.

Tapak kakimu yang menyapu duri-duri di jalan.

Pertanda perjuanganmu teramat hebat dan berat.


Raut wajahmu selalu berbinar-binar.

Memberikan isyarat bahwa kau sedang baik-baik saja.

Namun, tidak dengan kenyataannya.


Perjuanganmu tidak ada kata lelah dan letih.

Ketulusanmu tak bisa kubalas dengan apapun

Terimakasih telah berjuang sampai darah penghabisan.


Karya: Hisyami Murad

Mahasiswa Prodi KPI IAIH Pancor


Pancor, 24 Januari 2023

×
Berita Terbaru Update