Lonceng bel berbunyi pukul duabelas malam.
Dekap malam, dingin, dan sunyi semakin terasa dipukul duabelas malam.
Rindu yang tak terdugapun merasuki hati.
Tuhan...aku rindu canda tawanya di pukul duabelas ini.
Tuhan...aku rindu senyum manis yang menghias wajah indahnya pada saat pukul duabelas ini.
Gelisah, tangis, dan harapan untuk bertemu menyerang hati ini.
Ohhh kasih...jika senyummu selalu mekar laksana bunga dihatiku.
Jangan salahkan aku tetap cinta dan rindu kepadamu.
Karya: Lalu Maqbul Assaumadi Lidinillah
Mahasiswa Prodi KPI IAIH Pancor
Kotaraja, 20 Januari 2023