Setiap resah tak selalu berbuah luka.
Terkadang juga berupa tanda tanya
Entah beban apa yang dipikul anak manusia.
Hingga kering air mata tak tersisa.
Hingga kening bermetafora dan kening adalah hari raya.
Kembalilah air mata seperti masa kanak-kanak.
Mengalir subur saat kehilangan mainan atau merengek saat lapar.
Kehausan bahkan sampai ketiduran lelap. Karena, air mata tak kunjung lenyap.
Sekali lagi ku panggil namamu.
Kembalilah air mata
Seperti saat sekolah dasar.
Berkelahi berebut benar dan saling olok hingga jam istirahat kelar.
Menangis dan mengadu yang pada akhirnya saling berpeluk mesra.
Tanpa ada komentar.
Kembalilah air mata.
Aku ingin menangis sekali saja.
Zakaria Saputra
Mahasiswa Prodi KPI IAIH Pancor
Pancor, 11 Februari 2023