Lipatan sarung-sarung di lemariku.
Kopiah yang berdebu tak pernah ku sentuh sejak ramadhan tahun lalu.
Sajadah lusuh entah kapan terakhir ku sentuh.
Dan ku pakai bersimbuh.
Duhai Gusti Allah...
Sudah lama aku terlena.
Hilang identitasku sebagai seorang hamba.
Aku lupa akan do'a-do'a yang dulu diajarkan oleh Ayah dan Ibu waktu kecil dan bacaan-bacaan zikir yang ku dibimbing oleh guru-guruku saat di pesantren pada masa remaja.
Ya Raab...
Terlalu jauhkah hamba-Mu ini tersesat?
Hingga Engkau panggil aku.
Aku tak datang walau sesaat.
Ya Raab...
Masih terbukakah pintu maaf untukku?
Dari segala kesalahan dan kekhilafanku selama ini?
Jika bukan karena Rahmat dan Kasih Sayang-Mu, mana mungkin ku harap surga-Mu.
Ya Allah...
Kini dalam sujudku.
Aku pasrahkan.
Akan segala keputusan-Mu.
Kini dalam sujudku.
Tak lagi ku harapkan surga-Mu.
Kini dalam sujudku.
Ku serahkan secercah Ridha-Mu.
Dengan izin-Mu ku merasakan kehidupan dunia.
Atas keinginan-Mu sewaktu-waktu Malaikat Izrail akan datang mencabut nyawaku.
Namun, satu hal yang hamba minta jika telah waktunya.
Tolong cabut nyawaku dalam sujud dan ampuni segala dosa-dosaku.
Zakaria Saputra
Mahasiswa Prodi KPI IAIH Pancor
Pancor, 02 Februari 2023