Notification

×

Iklan

Iklan

Munas BEM SI Ke-XVI, Rizal Ramli Ajak Mahasiswa Menyusun Agenda Perubahan.

Rabu, 15 Maret 2023 | Maret 15, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-03-16T12:35:39Z


REFORMASI.net - Tokoh Nasional Rizal Ramli dalam acara Musyawarah Nasional Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia Ke XVI. Kegiatan tersebut, berlangsung di Hotel Parahyangan Sumbawa. Rabu (15/03/2023) untuk memberikan orasi politik terhadap pengurus BEM Seluruh Indonesia.


Hadir dalam acara Musyawarah Nasional BEM Seluruh Indonesia tersebut, 200an peserta delegasi BEM dari 85 Kampus.


Dalam orasinya Rizal Ramli menyampaikan munas BEM SI kali ini suasananya berbeda dengan munas-munas sebelumnya.


"Kali ini munas diadakan dalam situasi darurat, yaitu darurat demokrasi, darurat hukum, dan korupsi yang semakin masif" Ungkapnya.


Selain itu, ia juga menyampaikan terjadi darurat politik yang semakin kacau balau dan semakin tidak terkait dengan agenda kesejahteraan rakyat serta semakin jauh dari cita-cita proklamasi dan semakin tidak sejalan dengan Pancasila.


"Hari ini kita menyaksikan seluruh sistem kenegaraan mengalami dekadensi moral, etika, martabat, dan perilaku. Contohnya: Mega Skandal Rp 300 Trilliun di Kementrian Keuangan sangat tidak bermoral dan sangat memalukan. Lembaga akademik yang merupakan benteng moral dan etika hari ini runtuh. Karena, kasus-kasus skandal korupsi yang melibatkan Rektor Universitas Lampung dan Universitas Udayana" Ucapnya.


Lanjut, ia menyampaikan lembaga-lembaga demokrasi, seperti DPR/MPR sudah lumpuh. Karena, tidak lagi berperan untuk mewakili kepentingan rakyat dan bangsa.


"Bayangkan persoalan mega skandal Rp 300 Triliun DPR/MPR diam membisu. Rakyat dan mahasiswa hari ini yang harus memperjuangkan suara kebenaran" Pintanya.


Ia menambahkan ketika terjadi skandal Century yang melibatkan Menteri Keuangan Sri Mulyani, DPR pada tahun 2009 cepat membentuk Pansus DPR untuk mengusut skandal yang merugikan negara Rp 6,7 T. Hari ini DPR diam seribu bahasa, tidak berani mengambil langkah interplasi dan tidak berani membentuk Pansus untuk mengusut tindakan korupsi dan money laundrying yang sangat merugikan rakyat.


"Wajar kalau publik menduga bahwa DPR hanya menjadi ornamen demokrasi dan bahkan sudah menjadi bagian dari masalah bangsa kita saat ini" Tuturnya.


Ia juga menyampaikan ini waktunya untuk melakukan perubahan sesegera mungkin.


"Benteng terakhir penjaga konstitusi tinggal rakyat dan Mahasiswa" Sebutnya.


Kemudian, ia menyampaikan hari ini kita semua dipanggil oleh sejarah untuk meluruskan, untuk kembali ke cita-cita kemerdekaan, dan penegakan Pancasila.


"Saudara-saudara, munas yang sedang berlangsung ini bertempat di Sumbawa, tempatnya sangat jauh. Namun, sangat berarti; peserta yang hadir di sini mewakili pulau dan suku di bangsa ini. Ini Munas yang bergelora dengan idealisme dan semangat kebangsaan. Di Sumbawa ini mari kita menyusun bersama agenda perubahan. Mari kita rebut kembali Kemerdekan dan Keadilan untuk rakyat" Pungkasnya. (RED)

×
Berita Terbaru Update