Kegiatan tersebut, berlangsung di Musholla Sayidah Nafisah Yayasan As-Shofwah Pondok Pesantren Hubbul Auliya Renco. Hadir dalam kegiatan tersebut, Pimpinan Pondok Pesantren Hubbul Auliya Renco TGH. Suparman, Lc., MA. dan Para Alumni MDQH NWDI Pancor Angkatan 57.
Kegiatan yang dilaksanakan dimulai setelah bakda ashar yang diawali dengan pembacaan Hizib Nahdlatul Wathan setelah itu dilanjutkan dengan siraman rohani oleh TGH. Suparman, Lc., MA. dan Buka bersama.
Dalam siraman rohaninya TGH. Suparman, Lc., MA. menyampaikan rasa syukur bisa menyambung silaturrahim di bulan ramadhan ini.
"Alhamdulillah kita bisa silaturrahim di sini di Musholla Sayidah Nafisah di hari ke 28 ramadhan ini" Ungkapnya.
Lanjut, ia menyampaikan perbedaan penetapan hari raya idul fitri 1444 H oleh ormas.
"Muhammadiyah sudah akan hari raya idul Fitri pada hari Jum'at. Namun, bagi NU, NW, dan NWDI menunggu keputusan dari Ulil Amri kita kalau di Mesir yang menentukan itu Mufti kapan puasa kapan lebaran tapi di Indonesia ini agak aneh sedikit dan tidak ada Mufti" Ucapnya.
Ia juga menambahkan dengan mengutip perkataan dari Dr. TGB. M. Zainul Majdi, MA.
"Tidak usah di persoalkan, seperti kata TGB ini hanya masalah ijtihadiyah tidak perlu di besar-besarkan yang terpenting adalah menjaga hubungan kita sesama muslim jangan ada perbedaan itu menjadi kita saling benci dan tidak mau berkumpul, seperti kalian banyak perbedaan. Misalnya masalah makanan ada yang suka pedas dan ada yang suka manis jika kita jadikan sebagai sebuah masalah kita tidak akan berkumpul tetapi itulah nikmatnya perbedaan" Sebutnya.
Ia juga menyampaikan diangkat keberkahan manusia karena kurang memanfaatkan waktu dengan baik.
Waktu sebulan terasa seperti seminggu, seminggu seperti sehari, dan sehari seperti satu jam. Sebenarnya waktu sama saja hanya saja rasanya atau mungkin diangkat berkahnya karena kita kurang memanfaatkan waktu dengan baik" Tuturnya.
Kemudian ia berpesan kepada para Alumni MDQH NWDI Pancor Angkatan 57.
"Walaupun kalian sudah selesai di Ma'had tetap kalian sebagai penuntut ilmu dan tetap kalian amalkan ilmu itu walaupun sedikit walaupun kalian hanya bisa ngajar ngaji terus amalkan sebagaimana pesan TGB pada ijtima ramadhan beberapa hari lalu bahwa kita jalankan tugas kita masing-masing sesuai tugas kita yang jadi guru ya jalankan tugas sebagai tugas kita sebagai guru yang mampu. Misalnya di politik ya silahkan karena itu dapat membantu organisasi" Pungkasnya. (ZUN)