Institut Agama Islam Hamzanwadi Pancor gelar Yudisium Ke-33 dalam rangka menyematkan gelar kepada 398 Mahasiswa/i yang telah dinyatakan lulus sebagai Sarjana Strata 1 (S1). Senin (11/12/2023) yang bertempat di Gedung Birul Walidain.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor I Heri Hadi Saputra, M. Pd. mengucapkan selamat kepada peserta Yudisium Ke-33 IAIH Pancor.
"Saya ucapkan selamat kepada semua adik-adik yang hari ini akan dikukuhkan sebagai sarjana," ucapnya.
Ia juga menambahkan perjuangan yang empat tahun itu tidak panjang.
"Tiba-tiba saja, kemarin rasanya baru ospek sekarang sudah yudisium. Tapi apa yang sudah berlalu itu memang singkat sekali walaupun sebenarnya panjang sekali," ungkapnya.
Ia kembali memberikan selamat kepada peserta Yudisium Ke-33 IAIH Pancor atas
"Saya ucapkan selamat atas semua ikhtiar, selamat atas semua upaya, selamat atas semua usaha yang dilakukan sampai adik-adik berada dititik yang sekarang. Selamat sekali lagi, semoga keberkahan menyertai adik-adik semua," tuturnya.
Lanjut, ia menyebutkan jumlah Yudisium Ke-33 IAIH Pancor sebanyak 398 orang.
"Saya mendengar bahwa yang diyudisium hari ini sekitar 398 orang," sebutnya.
Sambungnya, dari 398 orang ini menjadi energi positif
"Kalau 398 orang ini menjadi energi positif. Maka, kebaikan-kebaikan pasti akan ada di lingkungan adik-adik, jadi sekarang tanggungjawab adik-adik sudah semakin berat dan semakin besar ketika kemarin saat menjadi mahasiswa," katanya.
Kemudian, Ia menyampaikan beberapa hal di antaranya disaat menjadi sarjana para calon wisudawan dan wisudawati telah bertransformasi.
"Sebagai sarjana adik-adik ini telah bertransformasi dari satu pribadi ke pribadi yang lain. Maka transformasi itu, harus ditambah dan harus dilengkapi dengan karakter-karakter atau perbaikan karakter yang sudah adik-adik miliki sebelumnya," ucapnya.
Ia juga menambahkan sarjana itu minimal memiliki beberapa karakter.
"Sarjana itu harus memiliki beberapa karakter, yaitu pertama adalah integritas, integritas itu menyatu dengan nilai spiritualitas serta akhlak dan moral. Jika adik-adik tidak memiliki integritas, kejujuran, komitmen, moral, dan spiritual. Maka sama saja adik-adik dengan orang-orang yang tidak memiliki pendidikan," sebutnya.
Lalu, ia juga menyebutkan karakter kedua adalah menjadi sarjana itu harus kuat jangan lembek.
"Karakter yang harus dimiliki jangan lembek harus kuat sedikit ada tantangan saya tidak bisa nih, saya nggak pernah belajar aduh, aduh, aduh banyak aduhnya. Maka adik-adik harus kuat secara intelektual atau secara fisik," pintanya.
Kemudian, ia juga menyebutkan karakter ketiga yang harus dimiliki adalah inovatif dan adaptif.
"Tadi ada pengumuman yang saya dengar yang disampaikan oleh Wakil Rektor III bahwa akan ada job fair mungkin tidak semua tawaran pekerjaan itu adalah keahlian adik-adik. Tapi jangan pernah mengatakan saya tidak mampu melaksanakan itu, karena saya bukan jurusan itu, jangan pernah mengatakan itu," tegasnya.
Ia juga menambahkan silahkan ambil yang mengandung nilai-nilao kebaikan dan terbuka ruang untuk anda bekerja.
"Apapun yang mengandung nilai-nilai kebaikan dan terbuka ruang untuk anda bekerja di dalamnya, silahkan ambil. Anda harus siap untuk beradaptasi, jangan sampai anda nanti masuk di lingkungan anda kemudian tidak menjadi solusi untuk lingkungan anda," tuturnya.
Terakhir, ia menyebutkan karakter keempat yang harus dimiliki adalah kritis dan ilmiah.
"Sekarang mahasiswa ini, kok ikut-ikutan tidak kritis dan ilmiah. Ada berita tertentu shar-sher begitu saja, terus dia lebih percaya begitu saja dengan informasi yang tidak jelas sumbernya dan dia produksi kebohongan-kebohongan itu di kepalanya serta dia sebarkan. Nah itu, bukan karakter sarjana, karena kita sudah diajarkan menggunakan metode ilmiah," pungkasnya (ZUN)